Karena ceroboh dan terburu-buru, akhirnya saya merasakan
bagaimana ditipu oleh penjual online. Sekitar dua tahun lalu saya ingin membeli
handphone yang bagus karena mendapatkan rezeki yang lumayan besar. Entah kemasukan
roh apa saat itu, saya tidak berkonsultasi dengan siapa-siapa atau mencari
barang di tempat lain. Karena sedang musim pembelian online , saya mencoba
untuk melihat barang ke situs tersebut. Ya, memang ada beragam barang dan harga
yang ditawarkan. Tidak jarang bisa melihat barang yang dijual murah dengan
banyak alasan. Bisa karena barang tersebut tidak terpakai penjual, bisa karena
sangat membutuhkan uang, barang promosi atau barang cacat.
Saya melihat handphone yang saya inginkan dijual dengan
harga setengahnya dari pasaran. Saya lihat foto-foto yang disertakan
penjualnya. Walaupun second saya rasa cukup bagus dengan keadaan barang seperti
itu. Setelah mengobrol lewat sms, saya menanyakan untukCOD (Cash On Deliery) di
bandung. Tapi pembelinya bilang bahwa dia sedang di rumahsakit karena papanya
terkena jantung dan tidak bisa meninggalkan rumah sakit. Dia menyarankan untuk
transfer dan dia mengirimkan ktp ke alamat email saya. Setelah ditransfer, saya
tunggu beberapa hari barang tidak datang dan nomer telepon penjual pun tidak
aktif. Apes deh!. Sampai sekarang pun saya mengutuk kebodohan saya. Sejak itu
saya tidak pernah belanja online barang elektronik yang mahal. Sangat kapok. Jangan
sampai banyak orang yang tertipu seperti saya juga ya.
wah sayang sekali.kenapa nggak di cek aja no rekeningnya ke bank.pasti ke lacak tuh alamat pemiliknya.hehe
BalasHapushehehee.. sudah saya laporin pengaduan nya.. banyak juga yang ketipu sama tuh orang..
BalasHapus