Sayangnya saya harus merasakan sendiri , bagaimana
mengerjakan sesuatu tanpa hasrat atau keinginan didalamnya. Ya, saya harus
menjalani pilihan orang tua untuk bersekolah di salah satu sekolah menengah
kejuruan di Bandung. Meskipun sekolah tersebut merupakan sekolah yang sangat
terkenal mengenai sistem pembelajaran yang mumpuni, namun saya tidak ingin
bersekolah disana dengan berbagai alasan. Pertama dan yang paling kuat, saya
ingin bersekolah di SMA bersama teman-teman dekat semasa SMP. Saya tidak ingin
berpisah sekolah dengan sahabat-sahabat saya. Kedua, saya tidak menyukai
pilihan orang tua untuk mengambil jurusan akuntansi di SMK tersebut. Dan yang
terakhir, bersekolah dimana muridnya nya 99,9% perempuan. Saya berfikir
bagaimana saya bisa mendapatkan pacar?
Jujur, 3 tahun
bersekolah dan belajar mengenai sesuatu yang tidak sepenuhnya kita
inginkan terasa berat. Tapi, saya tidak pernah memberi tahu kepada orang tua
karena takut mereka kecewa. Apalagi alasan mereka menyekolahkan saya di SMK
adalah untuk cepat mendapatkan pekerjaan saat lulus sekolah tersebut.
Semua ini seperti pembelajaran saya untuk masa depan, jika
saya mempunyai anak, saya akan membebaskan dia untuk memilih apapun pelajaran
atau hobi yang dia suka. Karena saya tidak ingin kejadian seperti saya terulang
lagi. Bukan bermaksud meremehkan pilihan orang tua, tapi disaat kita tidak
mengerjakan apa yang kita sukai, kita akan lebih sering mengeluh dan menyesal.
Meskipun saya sangat bersyukur dengan apa yang saya dapatkan sekarang, saya
berharap untuk bisa mengembalikan waktu untuk memberikan pengertian kepada
orang tua dimasa dulu dan berharap akan banyak orang tua – orang tua di dunia
ini yang bisa mengerti keadaan dan kecintaan anaknya di suatu bidang, Agar
anak-anak tidak merasa terpaksa dengan apa yang mereka tekuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar