Rabu, 25 Februari 2015

Wahai CD Bajakan #prwritinglp3i



Sadar tak sadar jumlah CD film dvd bajakan di rumah semakin menumpuk. Jika dihitung jumlahnya bisa ratusan, kalau dikalikan Rp. 5.000,- bisa jadi jutaan uang yang sudah dikeluarkan untuk membeli CD ini. Tapi penjualan dan pembelian CD bajakan ini seperti dua mata pisau yang tidak akan bisa dipisahkan dan disalahkan begitu saja. Saya memang membeli bajakan tapi saya juga menyukai pergi ke bioskop untuk menonton film yang saya sukai. Apalagi film Box Office yang menjadi hits dalam waktu tertentu. 

Banyak artis yang berkampanye dan mengingatkan untuk stop pembajakan, tapi untuk masyarakat menengah kebawah tentu saja sulit. Harga satu kaset atau cd asli bisa sampai ratusan ribu, dibanding dengan membeli bajakan tentu saja harganya sangat berbeda jauh. Kadang kasian juga artisnya (membayangkan jadi artis). Menurut saya, ini tidak bisa dihentikan begitu saja bahkan bisa dibilang akan sangat susah jika kaset atau cd bajakan ditiadakan. Karena kemampuan membeli setiap orang berbeda-beda. Terbukti kan banyak nya penjual kaset bajakan yang masih beroperasi dan tetap laku, bahkan pembelinya  bukan di kalangan bawah saja.

Solusinya memang ada, namun tidak bisa menghentikan pembajakan, hanya sedikit mengurangi porsinya. Bisa saja dengan turun nya harga kaset atau cd itu sendiri, melakukan promo-promo dan banyak lagi. Contoh yang sedang berjalan saat ini seperti penjualan RBT. Lalu ada juga yang menjadikan kaset sebagai hadiah atas pembelian makanan atau barang. Saya rasa itu trik yang cukup membuat masyarakat mengenali karya cipta para pelaku di industri hiburan. Dan juga jangan lupa kita sebagai penikmatnya untuk tidak terus menerus membeli bajakan. Setidaknya membeli kaset atau cd original artis favorit  sendiri. Bisa juga dengan menonton film-film bioskop yang sekarang ini banyak promo menarik ditambah kualitas di dalamnya yang sayang untuk tidak dicoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar